Masalah
perkotaan pada saat ini telah menjadi masalah yang cukup pelik untuk diatasi.
Perkembangan perkotaan membawa pada konsekuensi negatif pada beberapa aspek,
termasuk aspek lingkungan. Perkembangan kota membutuhkan ruang sebagai tempat
hidup penduduk dengan aktivitasnya. Berbagai aktivitas manusia di perkotaan,
seperti kegiatan industri dan transportasi, mengubah komposisi atmosfer yang
berdampak pada perubahan komponen siklus air, siklus karbon dan perubahan
ekosistem.
Berkembangnya Kabupaten Bekasi
sebagai kawasan industri mendorong terjadinya konflik sosial salah satunya
adalah konflik yang ditimbulkan karena perebutan pengelolaan limbah perusahaan
antar ormas, Polresta Bekasi mencatat dalam sebulan setidaknya terjadi 10 kali
unjuk rasa maupun bentrokan antar ormas di Kawasan Industri.
Dengan
bertumbuhnya Kawasan Perindustrian, maka akan membuka lapangan pekerjaan baru
di pabrik yang dapat menyerap ribuan buruh / tenaga kerja. Dengan tambahnya
lapangan kerja tersebut, maka pendapatan masyarakat dapat menjadi meningkat
yang disertai juga dengan peningkatan SDM-nya. Penambahan lapangan pekerjaan,
tidak saja hanya berasal dari kebutuhan pabrik – pabrik akan tenaga keja,
tetapi juga berasal dari pembukaan lapangan kerja baru dari sektor – sektor
ekonomi informal. Misalnya semakin bertumbuhnya warung – warung makan untuk
tempat makan buruh – buruh, munculnya kebutuhan akan transportasi yang
menghidupkan usaha ojek, rumah kontrakan, kost – kostan, toko - toko kelontong,
bengkel, jasa transportasi dan lain sebagainya.6 Yang merupakan sektor – sektor
ekonomi informal yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para buruh – buruh
yang bekerja di Kawasan Industri tersebut. Peningkatan sektor – sektor ekonomi
informal ini tentu saja akan meningkatkan penghasilan masyarakat yang tinggal
di kawasan Industri tersebut. Keuntungan keempat yang dapat diperoleh dari
pengembangan Kawasan Industri adalah peningkatan pendapatan daerah melalui
pajak daerah. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah maka juga akan
meningkatkan pendapatan pajak daerahnya. Dengan bertambahnya pajakdaerah, maka
pemerintah dapat lebih mengembangkan pembangunan di sekitar kawasan. Selain hal
– hal diatas yang berkaitan dengan ekonomi, keuntungan pengembangan Kawasan
Industri juga dapat diperoleh dari aspek lingkungan. Keuntungan pengembangan
Kawasan Industri adalah pemudahan pengelolaan lingkungannya. Pengelolaan limbah
secara terintegrasi dengan mudah bisa dilakukan. Pengeloaan limbah secara
terintegrasi dapat dengan mudah dilakukan sehingga pengontrolannya juga dapat
lebih mudah dilakukan. Dari aspek kependudukan, pengembangan Kawasan Industri juga
memiliki nilai penting.
Selain
memberikan dampak – dampak positif, pengembangan Kawasan Industri juga memiliki
dampak – dampak yang negatif. Dampak yang negatif / kerugian ini kebanyakan
berkaitan dengan aspek lingkungan. Misalnya saja terjadinya pencemaran dan
kerusakan lingkungan akibat polusi dan limbah yang dihasilkan dari pabrik –
pabrik di Kawasan Industri. Polusi dari pabrik – pabrik di Kawasan Industri ini
biasanya berupa polusi udara, air, kebisingan, ataupun tanah; yang umumnya yang
menerima dampak negative dari polusi ini adalah warga yang tinggal di Kawasan
Industri dan di Sekitar Kawasan Industri.